Blog Meningkatkan Kualitas Hidup Dengan Perawatan Kualitas Udara

Meningkatkan Kualitas Hidup Dengan Perawatan Kualitas Udara

Kualitas Udara Tingkatkan Kualitas Hidup

Apakah Anda memperhatikan kualitas hidup sehat melalui udara yang Anda hirup dalam ruangan ?

Kualitas udara dalam suatu ruangan dikenal dengan istilah indoor air safety adalah salah satu aspek keilmuan yang memfokuskan perhatian pada mutu udara dalam suatu ruangan dan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruangan atau gedung yang ditempati oleh manusia, apakah udara yang dipergunakan memenuhi syarat kesehatan atau sebaliknya.

Udara bersih dalam ruangan merupakan hal yang penting namun seringkali diabaikan. Berdasarkan banyak survey bahwa hampir 90% orang-orang menghabiskan sebagian besar dari waktu mereka setiap hari di dalam ruangan: di rumah, kantor, sekolah, fasilitas perawatan kesehatan, atau lainnya bangunan pribadi atau umum. Kualitas udara yang mereka hirup di gedung-gedung itu merupakan penentu yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, kontrol kualitas udara dalam ruangan yang tidak memadai menciptakan beban kesehatan yang cukup besar.

Pengetahuan tentang kualitas udara dalam ruangan, signifikansi kesehatannya dan faktor-faktor yang menyebabkan kualitas yang buruk adalah kunci untuk memungkinkan tindakan oleh pemangku kepentingan yang relevan – termasuk pemilik bangunan, pengembang, pengguna, dan penghuni – untuk menjaga kebersihan udara dalam ruangan.

Pernahkah Anda mendengar Sick Building Syndrome ?

Sick Building Syndrom (SBS) adalah istilah yang mengacu pada sejumlah gelaja alergi yang mempengaruhi sebagian pekerja kantor dalam suatu gedung selama mereka berada di dalam gedung tersebut dan secara berangsur menghilang setelah mereka meninggalkan gedung.

Di Indonesia, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (FKM UI) melakukan penelitian terdapat 350 karyawan dari 18 perusahaan di wilayah DKI Jakarta, hasilnya 50% orang yang bekerja di dalam gedung perkantoran mengalami SBS. Keluhannya berupa sakit kepala, mudah lelah, gejala seperti flu, sesak nafas, mata berair, sering bersin, hidung tersumbat dan tenggorokan gatal.

Berdasarkan kriteria objektif umur yang paling banyak mengalami SBS yaitu kelompok umur muda sebesar 65,5%. Untuk variabel lama kerja, responden yang dengan lama kerja tidak memenuhi syarat yaitu > 8 jam/hari merupakan frekuensi tertinggi mengalami SBS yaitu 83,3%.

Penyebab kondisi Sick Building Syndrom dikarenakan kualitas udara dalam ruangan yang tercemar oleh radikal bebas (bahan kimiawi) yang berasal dari dalam maupun dari luar ruangan. Misalnya pencemaran oleh mikroba ataupun disebabkan karena ventilasi udara yang kurang baik.

Polusi mikroba adalah elemen kunci dari polusi udara dalam ruangan. Pembentukan kelembaban yang berlebih menyebabkan kondensasi terutama dia mana kondensasi terjadi di dalam rongga dinding bangunan juga pada semua bahan dalam ruangan menyebabkan pertumbuhan mikroba, seperti jamur dan bakteri, yang selanjutnya memancarkan spora, sel, fragmen dan senyawa organik yang mudah menguap ke dalam udara dalam ruangan. Polutan udara dalam ruangan mikroba yang relevan dengan kesehatan sangat heterogen, mulai dari serbuk sari dan spora tanaman yang datang terutama dari luar ruangan, untuk bakteri, jamur, ganggang dan beberapa protozoa yang dipancarkan di luar ruangan atau di dalam ruangan. Mereka juga mencakup berbagai macam mikroba dan alergen yang menyebar dari satu orang ke orang lain.

Cara tradisional untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruangan yang buruk adalah dengan meningkatkan ventilasi untuk membersihkan kontaminan. Ini bekerja dengan baik untuk bahan kimia organik yang mudah menguap dan bio-efluen seperti CO2 dan bau, dan juga bekerja dengan baik dalam menekan debu sarat SVOC.

Tapi apa yang Anda lakukan bila kualitas udara luar lebih buruk daripada udara di dalam ?

Mengganti ventilasi dengan penggunaan AC merupakan alternatif yang dapat menciptakan suasana yang nyaman pada saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Namun perlu diperhatikan juga, AC yang kurang mendapatkan perawatan/pembersihan akan membuat mikroorganisme merasa nyaman untuk hidup dan bersarang berbagai jenis mikroba, jamur, dan bakteri serta debu.

Penggunaan AC yang bercampur dengan udara luar dapat menyebabkan pertukaran udara terjadi secara alami dan dapat mengurangi terjadinya risiko SBS, dibandingkan dengan ruangan yang suhu udara sepenuhnya diatur oleh AC.

Gelair Air Treatment hadir untuk menjadi solusi bagi kualitas udara dalam ruangan. Gelair didirikan di perkebunan Tea Tree di bagian utara New South Wales pada tahun 1998. Gelair menggunakan Tea Tree Essensial Oil sebagai antiseptik alami untuk memerangi dan mencegah berbagai jenis jamur, bakteri, virus, terbukti efektif dalam mengendalikan Golden Staph (Staphylococcus aureus) untuk strain yang resisten terhadap Methicilin (MRSA) dan Vancomycin (VRSA). Setelah memperoleh pemahaman tentang manfaat kesehatan Tea Tree Oil, pemilik mengembangkan gel biodegradable unik yang mengandung Tea Tree Oil untuk ditempatkan pada sistem HVAC. Saat sistem HVAC beroperasi secara normal, gel menguap melepaskan Tea Tree Oil untuk mengolah udara dan meningkatkan kualitasnya.

Hidup sehat dengan GELAIR Perawatan Udara!